JAKARTA UNDER MY MIND
Jakarta, sebuah kota metropolitan yang menjadi
pusat Negara republic Indonesia. Di kota ini mayoritas masyarakatnya
mengedepankan kepentingan pribadinya masing-masing. Hal ini bisa dilihat dalam
kehidupan sehari-hari di mana banyak sekali mobil pribadi yang mendominasi lalu
lintas di jalan raya kota Jakarta yang di dalamnya hanya terdapat satu orang
penumpang (hanya orang yang menyetir saja). Bisa anda bayangkan mobil yang
seharusnya bisa menampung 4 atau 8 orang hanya diisi oleh satu orang, sangat
memboroskan tempat di jalan raya dan menimbulkan kemacetan karena volume
kendaraan lebih besar daripada jalan raya (jalan raya tidak dapat menampung
jumlah mobil) . Andai Indonesia menjual kendaraan yang hanya bisa menampung
satu orang saja, tentunya akan lebih efektif dan efisien.
Teori sosial yang mengatakan bahwa semakin tinggi
pendidikan seseorang maka semakin tinggi pula kepekaan sosialnya adalah suatu
angan-angan semu. Karena banyak sekali warga Jakarta yang mengenyam pendidikan
hingga perguruan tinggi tapi mayoritas dari mereka memiliki rasa keegoisan yang
tinggi pula. Beda dengan orang-orang di desa yang mungkin sekarang banyak yang
dibilang kampungan atau yang sedang marak sekarang disebut KAMSUPAY, mereka
lebih tinggi rasa sosialnya ditandai dengan masih banyak masyarakat yang mau
memperbaiki infrastruktur desa melalui swasembada warga desa tersebut, kegiatan
gotong royong masih banyak dijumpai dalam acara hajatan, menyambut hari
proklamasi kemerdekaan, menyambut bulan Ramadhan dan dalam rangka hari raya
keagamaan. Rasanya sangat damai sekali kehidupan di desa, jauh dari tawuran,
kebisingan kendaraan, dan kemacetan.
Jakarta yang pada waktu saya masih kecil terlihat
seperti kota yang menakjubkan menjadi kota yang sangat suram “in my mind”
0 komentar:
Posting Komentar