Jumat, 20 April 2012


JAKARTA UNDER MY MIND
Jakarta, sebuah kota metropolitan yang menjadi pusat Negara republic Indonesia. Di kota ini mayoritas masyarakatnya mengedepankan kepentingan pribadinya masing-masing. Hal ini bisa dilihat dalam kehidupan sehari-hari di mana banyak sekali mobil pribadi yang mendominasi lalu lintas di jalan raya kota Jakarta yang di dalamnya hanya terdapat satu orang penumpang (hanya orang yang menyetir saja). Bisa anda bayangkan mobil yang seharusnya bisa menampung 4 atau 8 orang hanya diisi oleh satu orang, sangat memboroskan tempat di jalan raya dan menimbulkan kemacetan karena volume kendaraan lebih besar daripada jalan raya (jalan raya tidak dapat menampung jumlah mobil) . Andai Indonesia menjual kendaraan yang hanya bisa menampung satu orang saja, tentunya akan lebih efektif dan efisien.

Teori sosial yang mengatakan bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin tinggi pula kepekaan sosialnya adalah suatu angan-angan semu. Karena banyak sekali warga Jakarta yang mengenyam pendidikan hingga perguruan tinggi tapi mayoritas dari mereka memiliki rasa keegoisan yang tinggi pula. Beda dengan orang-orang di desa yang mungkin sekarang banyak yang dibilang kampungan atau yang sedang marak sekarang disebut KAMSUPAY, mereka lebih tinggi rasa sosialnya ditandai dengan masih banyak masyarakat yang mau memperbaiki infrastruktur desa melalui swasembada warga desa tersebut, kegiatan gotong royong masih banyak dijumpai dalam acara hajatan, menyambut hari proklamasi kemerdekaan, menyambut bulan Ramadhan dan dalam rangka hari raya keagamaan. Rasanya sangat damai sekali kehidupan di desa, jauh dari tawuran, kebisingan kendaraan, dan kemacetan.    
Jakarta yang pada waktu saya masih kecil terlihat seperti kota yang menakjubkan menjadi kota yang sangat suram “in my mind” 

0 komentar:

Posting Komentar