This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 29 Februari 2012

Percobaan reaksi reduksi-oksidasi (REDOKS)







REAKSI REDUKSI OKSIDASI



PERCOBAAN I
A.  Tujuan : Mempelajari reaksi-reaksi reduksi oksidasi
B.  Dasar teori :

Redoks (singkatan dari reaksi reduksi/oksidasi) adalah istilah yang menjelaskan berubahnya bilangan oksidasi (keadaan oksidasi) atom-atom dalam sebuah reaksi kimia. Hal ini dapat berupa proses redoks yang sederhana seperti oksidasi karbon yang menghasilkan karbon dioksida, atau reduksi karbon oleh hidrogen menghasilkan metana(CH4), ataupun ia dapat berupa proses yang kompleks seperti oksidasi gula pada tubuh manusia melalui rentetan transfer elektron yang rumit.
Istilah redoks berasal dari dua konsep, yaitu reduksi dan oksidasi. Ia dapat dijelaskan dengan mudah sebagai berikut:
1.            Reduksi menjelaskan pelepasan elektron oleh sebuah molekul, atom, atau ion
2.            Oksidasi menjelaskan penambahan elektron oleh sebuah molekul, atom, atau ion.
Walaupun cukup tepat untuk digunakan dalam berbagai tujuan, penjelasan di atas tidaklah persis benar. Oksidasi dan reduksi tepatnya merujuk pada perubahan bilangan oksidasi karena transfer elektron yang sebenarnya tidak akan selalu terjadi. Sehingga oksidasi lebih baik didefinisikan sebagai peningkatan bilangan oksidasi, dan reduksi sebagai penurunan bilangan oksidasi.
Senyawa-senyawa yang memiliki kemampuan untuk mengoksidasi senyawa lain dikatakan sebagai oksidatif dan dikenal sebagai oksidator atau agen oksidasi. Oksidator melepaskan elektron dari senyawa lain, sehingga dirinya sendiri tereduksi. Oksidator bisanya adalah senyawa-senyawa yang memiliki unsur-unsur dengan bilangan oksidasi yang tinggi (seperti H2O2, MnO4−, CrO3, Cr2O72−, OsO4) atau senyawa-senyawa yang sangat elektronegatif, sehingga dapat mendapatkan satu atau dua elektron yang lebih dengan mengoksidasi sebuah senyawa (misalnya oksigen, fluorin, klorin, dan bromin).
Senyawa-senyawa yang memiliki kemampuan untuk mereduksi senyawa lain dikatakan sebagai reduktif dan dikenal sebagai reduktor atau agen reduksi. Reduktor melepaskan elektronnya ke senyawa lain, sehingga ia sendiri teroksidasi. Senyawa-senyawa yang berupa reduktor sangat bervariasi. Unsur-unsur logam seperti Li, Na, Mg, Fe, Zn, dan Al dapat digunakan sebagai reduktor. Logam-logam ini akan memberikan elektronnya dengan mudah. Reduktor jenus lainnya adalah reagen transfer hidrida, misalnya NaBH4 dan LiAlH4), reagen-reagen ini digunakan dengan luas dalam kimia organic.
Contoh reaksi redoks antara lain:
1.            Denitrifikasi, nitrat tereduksi menjadi nitrogen dengan keberadaan asam:
2NO3 + 10e + 12H+ → N2 + 6H2O
2.            Besi akan teroksidasi menjadi besi(III) oksida dan oksigen akan tereduksi membentuk besi(III) oksida (umumnya dikenal sebagai perkaratan):
4Fe + 3O2 → 2 Fe2O3
Reaksi redoks ada yang berlangsung spontan, ada juga yang tidak spontan
C.  Alat dan bahan :
·  Tabung reaksi 3                                       ·  Larutan I2  0,1M
·  Pipet tetes                                                ·  Larutan AgNO3
·  Larutan asam oksalat 0,1 M                    0,1M
·  Larutan KMnO4 0,1M                             ·  Larutan amoniak 1
·  Formaldehid 5%                                      M
·  Asam sulfat 4 M

D.  Cara kerja
1.                                 masukkan ± 3 ml larutan asam oksalat (H2C2O4) 0,1 M ke
dalam sebuah tabung reaksi, tambahkan ± 3 ml H2SO4 4 M. kemudian tambahkan
1 tetes larutan KMnO4. aduk campuran tersebut. Tunggu sampai terjadi perubahan warna,  kemudian  tambahkan  lagi  1  tetes  larutan  KMnO4.  lanjutkan  penetesan larutan KMnO4 sampai tidak terjadi lagi perubahan warna.
2.                                 masukkan ± 3 ml larutan AgNO3 0,1 M ke dalam tabung
reaksi. Tetesi larutan tersebut dengan larutan NH3 1 M tetes demi tetes sampai
endapan yang mula-mula terbentuk larut kembali. Kemudian tambahkan kira-kira
1 ml larutan formaldehid        5%.  Aduk  campuran,  kemudian  diamkan.  Catat
pengamatan anda.



3.                                 Ke dalam tabung reaksi diisi dengan 2 ml larutan K2Cr2O7
0,1 M. Kemudian ditambahkan 1 ml larutan HCl 2 M dan 1 ml larutan NaI 0,1 M.
diamati.
E.  Hasil Pengamatan
1.                              warna larutan H2C2O4 + larutan H2SO4 :
………………………………..
warna larutan KMnO4 : ………….
Warna larutan H2C2O4 + KMnO4 setelah ditetesi larutan KMnO4 : …………
2.                              warna larutan AgNO3 : ………………………………..
Larutan AgNO3 ditetesi larutan NH3 : ………….
Larutan AgNO3 + larutan NH3 setelah dicampur dengan formaldehid : ………

Pertanyaan Pra Praktikum :
1.  Tuliskan 3 contoh reaksi reduksi oksidasi (lengkap dengan fasanya).
2.  Sebutkan beberapa pengertian reduksi dan oksidasi dalam suatu reaksi yang ada.
3.  Setarakan reaksi redoks berikut ini menggunakan metode setengah reaksi :
                 
K2Cr2O7 + HCl    KCl + CrCl3 + Cl2 + H2O
4.  Setarakan reaksi redoks berikut ini menggunakan metode bilangan oksidasi :
                 
KMnO4 + FeSO4 + H2SO4   K2SO4 + Fe2(SO4)3 + MnSO4 + H2O

Pertanyaan Post Praktikum :
1.  Tuliskan reaksi yang terjadi pada percobaan yang anda lakukan.
2.  Jelaskan mengapa pada prosedur 1, penetesan  larutan  KMnO4 sampai tidak lagi terjadi perubahan warna ?
3.  Pada prosedur 2, tuliskan setengah reaksi reduksinya.

PERCOBAAN II


A. Tujuan : Mempelajari reaksi-reaksi redoks spontan dan tidak spontan
B. Dasar teori :



Chem_4926@yahoo.com





Reaksi  kimia  yang  disertai  perubahan  bilangan  oksidasi  disebut  reaksi  redoks.
Setiap  reaksi  redoks  terdiri  atas  setengah  reaksi  reduksi  dan  setengah  reaksi
oksidasi. Reduksi adalah penurunan bilangan oksidasi atau penyerapan electron,
sedangkan  oksidasi  adalah  kenaikan  bilangan  oksidasi  atau  pelepasan  electron.
Reaksi redoks ada yang berlangsung spontan, ada juga yang tidak spontan
C.  Alat dan bahan :
·  Tabung reaksi 4                                       ·  Lempeng tembaga
·  Pipet tetes                                                ·  Lempeng seng
·  Larutan ZnSO4 1 M                                 ·  Amplas
·  Larutan CuSO4 1M
D.        Cara kerja
1.                  Amplaslah  lempeng  logam  seng  dan  tembaga  hingga  bersih,
kemudian guntinglah menjadi ukuran 0,5 x 2 cm, masing-masing dua potong.
2.                  siapkan 4 tabunng reaksi yang bersih dan beri nomor 1 sampai 4
isilah keempat tabung itu sebagai berikut :
·  tabung 1 dengan larutan CuSO4, kira-kira 3 ml
·  tabung 2 dengan larutan ZnSO4 , kira-kira 3 ml
·  tabung 3 dan 4 dengan larutan HCl masing-masing kira-kira 3 ml
3.                  tambahkan  lempeng  logam  seng  ke  dalam  tabung        1 dan 3 sedangkan lempeng logam tembaga ke dalam tabung 2 dan 4. catat pengamatan anda.
E.  Hasil Pengamatan
Tabung 1               Tabung 2               Tabung 3           Tabung 4
Jenis larutan                              CuSO4 (aq)                        ZnSO4 (aq)                           HCl (aq)                           HCl(aq)
Warna larutan
Logam yang  
ditambahkan
                                                      Perubahan setelah
                                                      penambahan logam                                                                                


Pertanyaan Pra Praktikum :
1.  Apa  yang  dimaksud  dengan  reaksi  redoks  spontan  dan  tidak  spontan?    berikan contoh reaksinya.




      dalam reaksi redoks spontan ?
3.  Sebutkan contoh sistem dari reaksi redoks spontan dan tidak spontan.


Pertanyaan Post Praktikum :
1.  Pada  tabung  manakah  terjadi  reaksi  redoks  spontan dan  pada  tabung  yang  mana yang tidak terjadi ?
2.  Tuliskan persamaan reaksi setara untuk reaksi yang berlangsung spontan.







































 Chem_4926@yahoo.com