Hari ini my schedule is beresin buku-buku yang menumpuk
berantakan di dalam kardus. Ketika sedang beres-beres sebuah diary berwarna
biru menarik hatiku untuk membaca isinya. Dan ternyata itu adalah diary ku
ketika masih SMA, membacanya membuatku ingin tertawa, betapa polosnya aku dulu.
Berkelebatan bayangan flash back masa lalu ku seiring dengan tiap kalimat yang
kubaca satu persatu dengan susah payah karena tulisannya tidak terlalu jelas.
Dan ternyata ada juga bagian yang mengisahkan tentang My Love Story, dengan
seseorang yang tidak ku sangka akan jadi seseorang yang dekat denganku…..
Perkenalan kami diawali dari sebuah miscalled yang datang
dari sebuah nomor tak dikenal ke nomor hp ku, karena iseng aku balas miscalled
nomor itu ternyata ada nada sambung pribadinya…..hehehehee lumayan nih buat
hiburan, terdengar suara agnes monica yang sedang mendendangkan lagu
matahariku…….kebiasaan it uterus menerus diulang setiap hari ketika sedang
tidak ada kerjaan. Kemudian kami meningkatkan hubungan kami dengan saling
kenalan lewat sms dan lama kelamaan
ngobrol via telepon, walaupun numpang
pake nomor temanku karena kita beda provider jadi kalo telepon mahal…
maklum anak kos.
Pertemuan pertama kami berlokasi di depan tempat kos di mana
aku bernaung, ternyata dia adlah sepupu teman satu kos ku, kami pun berkenalan
secara langsung dengan perantara mba dian (sepupunya sekaligus teman satu
kosku). “tya ini zen, zen ini tya”ujar mba dian saling memperkenalkan kami. Dan
kami hanya saling tersenyum semanis-manisnya (hehehehe…lebay). “oh ini yang
namanya zen to, ya udah dulu ya aku masuk dulu ke kosan mau istirahat capek
baru pulang sekolah.” Aku pun masuk ke dalam kamar dengan membawa segudang
pertanyaan kenapa dia ada disini, trus mau ngapain ke sini, bukankah seharusnya
dia ada di Jawa Timur kan dia sekolah juga di sana?.
Tiba-tiba temanku berkata,” tya da telepon dari zen nih.” Ya
bentar, jawabku.
“halo, ada apa ya?”.tanyaku. “mmmm, tadi gimana rasanya ? Tanya zen. “rasa?
Maksudnya rasa apa?” tanyaku bingung ga ngerti maksudnya apa si zen ni. “tadi
pas ketemu rasanya apa?” Tanya zen . “ rasa gimana ? coklat? Strawberi?.” Bukan
itu maksudnya…..”kata zen kemudian telepon ditutup mungkin dia kesal.
Sebenarnya aku tahu yang dia maksud ada rasa atau tidak waktu kita bertemu
tadi, dasar cowo ga nanya langsung gitu aja kan enak ga bikin q mikir. Saat itu
aku benar-benar tidak ada rasa dalam arti chemistry sama zen, tidak sedikit pun
yang ada Cuma malu karena jarang ketemu cowo dan aku anti sama yang namanya berhubungan
dekat dengan cowo.
Belajar dari teman-temanku yang berpacaran hanya akan
mengakibatkan sakit hati, galau, dan bikin jadi cengeng karena disakiti sama
pacar mereka. Jadi aku bertekad untuk tidak berpacaran. Tapi dengan tekadku ini
malah menyebabkan beberapa teman misunderstanding. Mungkin karena penampilan
dan gerak-gerikku yang mereka bilang tomboy dengan potongan pendek mirip cowo
dan cara berjalan yang tidak ada kesan anggunnya sedikitpun alias lebih mirip
cowo dari belakang itu lah yang membuatku jadi dikira lebih suka cewe daripada
cowo. Sungguh aku masih normal teman, walaupun penampilanku mirip cowo tapi aku
masih cewe tulen, buktinya aku tetep dapet jatah kedatangan bulan walaupun
tidak teratur setiap bulan dapat, (yang penting kan dapet).
Hari-hari berikutnya hubungan kami via HP terus berjalan
dengan baik, sampai akhirnya zen mulai mengirm sms yang isinya romantic ( kata
temanku) setiap hari. Dan aku mengacuhkan sms itu, aku hanya membalas sms yang
penting saja. Dan akhirnya ketika liburan sekolah tiba, zen mengungkapkan
perasaanya padaku, via sms. Dan aku
menolaknya dengan alas an ga mau berpacaran dulu, tapi kemudian adikku
berkata”mba itu kasian anak orang ntar dia sakit hati ditolak cintanya gitu ma
mba”. Terus gimana? Harus maba terima gitu ? ya lihat saja anti kalao dia emang
bener2 ya pasti dia telepon.” Dan benar ternyata dia telepon lalu kusuruh
adikku untuk mengangkatnya karena aku sedang sibukk dengan segunung tumpukan
baju yang sedang aku setrika. “mba dia bilang suka ma mba ini gimana mau
dijawab iya mba juga suka apa giman mba?mau nrima ga dia ga? “kata adikku. Hah
emang dia ga bisa ngenalin suara ku ya, itu kan adikku. Dasar odong!. Ya udah
sini, teleponnya , kataku. “ beri waktu ya tar aku kabarin kalo dah dapat
jawabannya.”
Dan setelah seminggu akhirnya kita jadian dan memulai
pacaran jarak jauh.............................
dan haranku semoga kami bisa melangkah menuju jenjang yang lebih serius yang diridhoi oleh Allah dalam suatu ikatan yang suci.......... yang tidak dapat memisahkan kami kecuali Allah ...................fiddunya wal akhirat..............
dan haranku semoga kami bisa melangkah menuju jenjang yang lebih serius yang diridhoi oleh Allah dalam suatu ikatan yang suci.......... yang tidak dapat memisahkan kami kecuali Allah ...................fiddunya wal akhirat..............
0 komentar:
Posting Komentar