Sabtu, 24 Maret 2012

selembar surat untuk ibu.........


Ibu…………………………..
Bagaimana kabar ibu di rumah?
Sehatkah seperti yang ananda harapkan…?
Bu … ananda di tanah perantauan tidak bisa berbuat banyak untuk kebahagiaanmu…
Ananda masih suka bermalas-malasan daripada mengerjakan tugas-tugas kuliah
Bu, bagaimana kabar adik-adik di rumah??
Rindu untuk berbincang dengan mereka
Rindu rasanya mendengar celoteh adik kecilku………
Maafkan kakak de…… kakak belum bisa menjadi teladan bagi kalian dan belum bisa menemani kalian untuk menjalani hari-hari bersama.
Bapak, bagaimana kabar beliau??
Semoga Allah memberikan kesehatan lahir bathin untuk beliau
Bu apakah kiriman ananda kemarin cukup??
Memang tidak seberapa nilai rupiah yang bisa ananda berikan dibandingkan dengan kasih sayangmu kepada ananda
Walaupun begitu semoga bermanfaat dan do’akan ananda supaya bisa membantu ibu dengan lebih baik lagi………………..
Bu, ananda mohon jangan lah ibu teteskan air mata ketika membaca surat ini
Karena hal itu bisa membuat ananda merasakan hal yang sama
Sedih………………………
Andai waktu bisa diulang kembali ingin rasanya kembali bersama………………..
Tapi ananda di sini tidak boleh cengeng, ananda harus tetap berjuang untuk dapat mencapai hasil maksimal dari studi ananda
Agar bisa mewujudkan harapan yang ibu titipkan kepadaku…………………..
Ananda mohon do’a ibu……………………
Dan maafkan kesalahan-kesalahan ananda yang tak terbilang lagi…
Yang tak mau mendengar nasehatmu
Baris kata yang kutulis hanya mewakili sepersejuta rinduku pada ibu, bapak, adik, kakek, nenek…………
Semoga Allah SWT. selalu melindungi kita……..dan semoga kita dapat berkumpul kembali.
  

1 komentar: